JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif menyampaikan Habib Rizieq Shihab seperti tahanan rumah karena tidak diperbolehkan keluar dari kediamannya.
“Pencekalan terhadap Habib Rizieq mengalami peningkatan. Awalnya tamu dibatasi. Sekarang sudah mulai diperkecil lagi. Tidak bisa lebih dari lima. Nah, kemudian informasi terakhir malah tidak bisa keluar rumah sama sekali. Jadi, betul-betul kayak tahanan rumah,” kata Slamet usai rapat konsolidasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga di kediaman Djoko Santoso di Bambu Apus, Jakarta Timur, Jumat (28/9) malam.
Slamet menduga pemerintah Indonesia terlibat dalam pencekalan terhadap Imam Besar FPI tersebut, karena pemerintah Arab Saudi tidak memiliki alasan untuk mencekal.
Baca juga:Â Bantah Keterangan Dubes RI, FPI: Ada Operasi Intelijen Hitam Terhadap Habib Rizieq
“Nah, kita melihat sesusai dengan yang disampaikan kemarin oleh dubes (dubes Saudi untuk Indonesia) bahwa pencekalan dilakukan untuk melindungi beliau. Nah, seingat kita itu, biasanya pencekalan dilakukan pertama karena teroris. Kedua karena kriminalisasi, nah ketiga permintaan pemerintah dari negara ini. Kalau kasus pertama kan enggak ada teroris. Kedua kriminalisasi, sudah SP3 semua sehingga kami berkesimpulan ini pemerintah yang meminta kepada Saudi Arabia untuk melakukan pencekalan,” tuturnya.
Ketua Presidium Alumni Aksi Bela Islam 212 ini pun membenarkan informasi bahwa visa Habib Rizieq habis dari Juli lalu. Pada saat itu pula, Habib Rizieq hendak pulang ke Indonesia.
“Justru itu, dari bulan Juli itu visa beliau sudah habis betul, kemudian sudah berupaya berulang kali untuk keluar, untuk apa? Untuk perpanjang visa, tapi berulang kali juga beliau tidak bisa keluar bahkan terakhir ketika ingin ke Malaysia itu sidang disertasi doktornya beliau, sudah sampai bandara, sudah sampai bagian imigrasi, anak istrinya bisa lolos barang-barangnya bisa lolos, tapi habib enggak bisa lolos. Akhirnya beliau dicekal ada larangan, beliau balik lagi ke Mekkah, kopernya sampai Malaysia,” paparnya.
Slamet menyebutkan, Habib Rizieq berkeinginan untuk kembali ke Indonesia karena sudah merindukan untuk kembali dakwah dan kangen dengan umat Islam Indonesia.
Baca juga:Â Habib Rizieq Terancam Dipenjara Pemerintah Arab Saudi
“Kalau enggak ada persoalan beliau lebih senang ke Indonesia, beliau rindu dan kangen umat Islam, beliau rindu dakwah, beliau rindu dengan kita. Kita semua, kami rindu, tapi beliau lebih rindu dari kita. Sering beliau katakan ingin kembali ke Indonesia, ingin kumpul dengan teman-teman di Indonesia,” kata Slamet.
“Nah, sekarang gimana, mau pulang (ke Indonesia) tidak bisa, dicekal. Ini kalau bukan permintaan, saya pikir tidak mungkin,” tuturnya.
Ia menambahkan, umat Islam Indonesia tengah berusaha dan mencari solusi penyelesaian agar Habib Rizieq bisa kembali ke Indonesia.
“Fadli Zon akan memanggil Kapolri dan BIN ke DPR untuk menanyakan persoalan tersebut. Kita tunggu saja,” tukasnya. (SU01)
Pemimpin bangsa ku, merenunglah, benar kah yg kalian laku kan ini? ya ALLAH, jangan turunkan adzab pada… https://t.co/PNsiYUAF0B