MENU

Gubernur NTB Dihina “Pribumi Tiko” oleh Steven, Ini Kronologisnya

MATARAM – Penghinaan warga keturunan bernama Steven Hadisurya Sulistyo kepada Tuan Guru Bajang (TGB) yang merupakan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini sedang viral di dunia maya, bahkan masyarakat NTB hari ini, Jumat (14/4) mengeluarkan pernyataan sikap atas penghinaan yang berbau rasis tersebut.

Berikut kronologis kejadian penghinaan rasis oleh Steven Hadisurya Sulistyo tersebut;

Pada hari Minggu 9 April 2017, sekitar pukul 14.30 waktu setempat, Gubernur NTB Dr. Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang bersama istri menuju counter Batik Air di Bandara Changi Singapore dan ikut mengantri bersama penumpang lainnya dengan tujuan Jakarta.

Beberapa saat mengantri, untuk keperluan menanyakan jadwal penerbangan TGB keluar antrian menemui petugas, sementara istri beliau Hj Erica Zaninul Majdi tetap dalam antrian.

Selesai dengan petugas, TGB kembali ke barisan antrian disamping istri beliau. Namun tiba-tiba ada seorang pemuda warga keturunan, marah-marah kepada TGB karena mengira TGB telah menyerobot antrian.

Walau sudah diingatkan bahwa TGB adalah Gubernur NTB, Steven tetap memaki-maki, bahkan mulai melakukan penghinaan dengan kata-kata rasis kepada TGB yang adalah seorang Hafidz Al-Quran dan cucu ulama besar pendiri Nahdatul Wathan TGH. M. Zainuddin Abdul Madjid.

“Mereka pikir itu bukan istri saya awalnya. Malu mungkin lalu mengumpat-umpat. Kami mengalah pindah antrian masih terus diumpat. Saya adukan ke polisi setiba di Jakarta,” jelas TGB ke media beberapa waktu lalu.

Karena terus diumpat dengan kata-kata kasar bahkan dengan hinaan yang rasis dengan sebutan “Dasar Indo, dasar Indonesia, Dasar pribumi tiko”, yang belakangan diketahui TGB bahwa “tiko” adalah singkatan dari tikus kotor yang merupakan istilah penghinaan untuk pribumi Indonesia, maka TGB akhirnya melaporkan Steven ke polisi setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

“Di Polres bandara pun mereka masih mengintimidasi petugas. Teriak-teriak di dalam kantor sampai kemudian diusir keluar oleh seorang petugas. Setelah tahu (Gubernur) pun tak berkurang arogansinya. Saya membayangkan bagaimana mengenaskannya saudara-saudara kita yg kebetulan bekerja pada mereka,” kata TGB.

Di Polres Bandara Soekarno-Hatta akhirnya Steven, yang belakangan diketahui anak seorang pengusaha tersebut, membuat surat pernyataan maaf kepada TGB atas penghinaan yang telah ia lakukan. Surat permohonan maaf bermeterai itu ditandatangani Steven. Dalam surat itu, Steven mengakui melayangkan kata-kata kasar kepada TGB.

Surat pernyataan permintaan maaf Steven Hadisurya Sulistyo

TGB akhirnya memaafkan Steven dan tidak memproses hukum penghinaan bernada rasis yang telah dilakukan steven kepadanya.

“Saya berharap peristiwa yang menimpa saya dan istri bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, agar kita semua tulus dalam berbangsa,” kata TGB selepas menunaikan sholat Jumat di Masjid Islamic Centre Mataram, NTB, hari ini, Jumat (14/4).

Sampai berita ini ditulis, masyarakat NTB khususnya warga Nahdatul Wathan sudah mengeluarkan pernyataan sikap yang meminta polisi memproses secara hukum penghinaan yang bernada SARA yang dilakukan Steven.

Sementara itu setelah kasus ini viral di sosial media, laman facebook Steven yang bertempat tinggal di Kedoya, Jakarta ini sudah dihapus.

 

EDITOR: Arif R

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

22 KOMENTAR

  1. Salut kepada bapak Gubernur NBT mataram , kita tunjukan islam itu indah . Santun , penyabar penolong kepada sesamanya dan rahmatanlilalamin apa yg diajarkan Rassulloh kepada kaumnya tidak seperti yg digembor gemborkan media barat islan itu teroris kasar bodoh padahal Alloh SwT mengajarkan kepada Rasulloh dgn kebaikan salut kepada Bapak Tuan Guru Bajang semoga Alloh SWT memasukan bapak kedalam syurga nya Alooh sekeluarga aamiin

  2. TIKO itu sama dgn AKAMSI= Anak kampung Sini/Asli kampung sini.
    Ti = tanah, wilayah, teritorial
    Ko = big brother

    Tp apapun itu kalau diucapkan dgn nada tidak baik hrs diproses hukum.

    Bukan dimaafkan tp Surat Permintaan maafnya difoto dan dibeberkan di media yg tendendinya memancing amuk massa.

  3. Komentar saya buat Pak Gubernur NTB, Bapak sungguh menjadi teladan bagi masyarakat secara umum, dewasa dalam berpikir dan dewasa dalam emosional dan dewasa dalam perilaku… saluttttt Pak

    Komentar saya Buat Steven, pendidikan baik tidak menjamin perilaku yang baik, belajar untuk menghargai sesama dan menghormati orang lain.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER