JAKARTA – Disetiap pidato, jumpa pers, apalagi bicara soal PDI-Perjuangan, Megawati anak kandung Bung Karno, selalu membawa darah dan semangat ayahnya. Tanpa pernah lupa, nada tinggi, memberi perintah pada jajarannya, seluruh pengurus dan anggota PDI-P. Dan yang tak pernah ditinggalkan teriak Merdeka ! di awal atau akhir pidatonya.
Namun, jumpa pers Rabu (15/2) malam tadi. Tampak beda. Mega tampil kalem, bicara nada rendah. Bahkan tidak ada semangat tinggi dengan suara kerasnya sebagaimana ia bicara seperti biasanya, meskipun tetap antusias memberikan keterangan pers atas keunggulan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI 2017. Menurut Mega, hasil hitung cepat mencapai 43,5 persen sudah bisa memperlihatkan bahwa pasangan ini akan lolos ke putaran berikutnya.
“Jakarta ini kan beda dengan yang lain daerah. Meskipun kita memperoleh suara tertinggi, tapi yang harus didapatkan adalah minimal 50 persen plus 1 suara,” kata Megawati.
Mega menyebut bahwa hasil hitung cepat ini memang masih membutuhkan perhitungan resmi dari KPU DKI Jakarta. Namun, PDIP telah meminta semua kader, partisipan, dan sukarelawan untuk mengawal dan mengamankan suara rakyat kalau Ahok-Djarot untuk melaju di putaran kedua.
Mega juga mengapresiasi masyarakat Jakarta yang telah ikut menggunakan hak suaranya. Menurut dia, Pilkada Jakarta saat ini terlihat lebih aman dan damai. “Banyaknya warga yang ikut serta dan ini memperlihatkan gairah dalam memilih pemimpinan lima tahun ke depan. Ini menjadi sebuah kedewasaan dan kematangan warga Jakarta untuk bisa memilih pemimpinnya,” kata Mega.
EDITOR: Yus Arza