“Memang sejak awal kami tidak ingin mengirimkan surat resmi, tetapi kemudian karena ada permintaan dari pihak Istana terkait dengan surat resmi itu, kami memutuskan meminta Mbak Emil untuk menulis surat dengan tulisan tangan dan dikirimkan ke Istana,” tuturnya.
Selanjutnya, kata dia, pada Senin (21/8) pihaknya sudah mengirimkan surat dan sudah diterima oleh pihak Istana Kepresidenan.
“Kemudian meraka akan menjadwalkan, terakhir saya meminta kepada Pak Pratikno agar kemudian penjadwalan pertemuan Mbak Emil dengan Presiden itu bisa dilakukan setelah tanggal 25 atau sebelum Idul Adha,” ujar Dahnil.
Namun, kata Dahnil, sampai dengan hari ini dan menjelang Hari Raya Idul Adha, pihaknya belum mendapat kabar lagi apakah kemudian Presiden berkenan menerima Emilda.
“Jadi, kami belum ada kabar sama sekali, kami lihat saja. Yang jelas pesan yang ingin kami sampaikan adalah pertama agar Presiden itu mendapatkan informasi yang cukup. Kemudian yang kedua tentu menyampaikan pesan terkait dengan suasana kebatinan Mbak Emil,” ucap Dahnil.