JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Praktisi perbankan syariah dari PT Sarana Multigriya Finansial Eko Ratrianto memperkirakan sektor keuangan syariah akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
“Salah satu faktor pendukungnya adalah fenomena hijrah yang saat ini terjadi di masyarakat. Kami perkirakan sektor ini akan terus meningkat,” kata Eko usai diskusi di Jakarta, Jumat (16/11).
Saat ini tingkat pertumbuhan ekonomi syariah baru 15 persen, meski kondisi berat tapi tetap bisa naik hingga lebih dari 15 persen. Apalagi pelaku usaha di perbankan syariah ini cukup banyak.
Dalam perbankan syariah, ungkap Eko, terdapat tiga akad yang berlaku yakni murabahah atau akad jual beli, Musyarakah Mutanaqishah (MMQ) dan Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT). Dari ketiga akad itu, yang populer adalah murabahah karena lebih sederhana dibandingkan MMQ dan IMBT.
“Untuk bisa berkembang, perlu adanya dukungan untuk perbankan syariah ini,” paparnya.
Menurut Eko, selama ini perbankan dan perusahaan pembiayaan syariah lebih banyak mengimplementasikan akad murabahah untuk pembiayaan KPR Syariah, sehingga perlu dilakukan sosialisasi akad MMQ, agar implementasi fatwa MUI tentang akad itu dapat lebih maksimal.
“Kami memandang pentingnya peningkatan pemahaman para pelaku jasa keuangan syariah untuk memahami akad tersebut,” ujarnya.
Dengan adanya peningkatan pemahaman pemangku kepentingan atas akad MMQ tersebut, diharapkan dapat mendorong peningkatan portofolio KPR Syariah sehingga akhirnya dapat disekuritisasi oleh SMF. (Ant/SU01)