SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku tengah mempersiapkan pengembangan usaha syariah di wilayahnya. Salah satunya percepatan spin off Unit Usaha Syariah/UUS Bank Jatim menjadi Bank Umum Syariah (BUS).
“BUS milik Pemprov Jatim ini diharapakan bisa memperkuat pengembangan keuangan syariah. Targetnya awal tahun 2018 sudah siap, oleh sebab itu kami harap dukungan semua pihak termasuk OJK,” kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya, dalam sambutannya pada acara Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) ke-4 tahun 2017 di Grand City, Surabaya, Kamis (9/11).
Menurut Pakde Karwo, potensi ekonomi syariah di wilayahnya sangat banyak. Mengingat banyaknya pondok pesantren yang jumlahnya mencapai puluhan ribu, dengan jutaan santri dan alumninya. Kata dia, jika potensi ini dikelola dengan baik, maka akan menjadi peluang tersendiri bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan daerah.
“Apabila semua ini bisa tercover oleh keuangan syariah, kita akan segera bisa melepaskan diri dari five percent trap yang menjadi kendala keuangan syariah di Indonesia,” katanya.
Berdasarkan data yang ada kinerja perbankan Syariah, kata Pakde Karwo, secara kumulatif sampai bulan September 2017 meningkat sebesar 13,41 persen dibanding tahun 2016, disaat pertumbuhan total aset perbankan Bank Umum dan BPR di Jatim hanya sebesar 10,72 persen.
Selain itu, pertumbuhan kredit perbankan syariah juga meningkat 8,34 persen lebih besar dibandingkan kinerja Bank Umum dan BPR sebesar 7,60 persen.
“Ini menunjukkan efektifitas penggunaan dana perbankan syariah telah tepat sasaran. Maka sudah sepatutnya untuk terus kita dukung dan dorong perkembangannya,” tukasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Pakde Karwo berpesan agar para delegasi ISEF 2017 bisa mengeksplore keistemewaan Jatim. Apalagi Jatim merupakan tempatnya lima dari sembilan wali yang ada di Indonesia.
“Selain itu, banyaknya pondok pesantren dengan ribuan santri dan alumninya merupakan bentuk dukungan bagi pengembangan ekonomi syariah. Jatim juga merupakan provinsi yang aman, nyaman, dan tentram. Karenanya Jatim merupakan tempat yang paling baik untuk mengembangkan ekonomi syariah,” pungkasnya. (Amal/SU02)