MENU

Menjaga Budaya Melalui Pasar Tradisional

Oleh: Wuryanti Puspitasari

Revitalisasi Pasar

Ketua Program Studi S-3 Ilmu Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Abdul Azis menambahkan kegiatan revitalisasi pasar sebenarnya sudah berlangsung sejak lama dan biasa dilakukan, namun dengan istilah yang berbeda seperti penataan pasar, pengembangan pasar, modernisasi pasar, dan sebagainya.

Istilah revitalisasi tersebut cenderung lebih dilekatkan dengan upaya untuk mendorong pasar tradisional tetap bertahan dan mampu bersaing dengan pusat belanja modern.

Normatifnya, pengembangan pasar ditujukan untuk mampu bersaing dengan ritel modern dan mampu menampung sekian banyak pedagang dalam arti meningkatkan kesempatan kerja.

Selain itu, dapat menjadi pusat utama kunjungan masyarakat untuk berbelanja dari semua kelompok pendapatan.

Tidak hanya sebatas kegiatan ekonomi, namun pasar tradisional juga berfungsi sebagai kegiatan sosial budaya, di mana terjadi jalinan sosial antarpedagang, antara pedagang dengan pemasok barang kebutuhan, demikian pula pedagang dengan konsumen akhir.

Persoalannya, adalah pasar tradisional mendapatkan pesaing yang dikhawatirkan berpotensi besar menghilangkan kesempatan ekonomi maupun jalinan sosial tersebut.

Dorongan kapitalisme usaha ritel, didukung dengan prasarana infrastruktur dan sarana modern, sekaligus iming-iming keterbukaan investasi, telah berdampak termarjinalisasinya peran pasar tradisional.

Hal tersebut ditambah dengan perilaku konsumen yang menggeser sebagian preferensi mereka.

Upaya revitalisasi pasar, menurut dia, tidak hanya penting untuk mengembalikan dan menggerakkan fungsi normatif pasar tradisional, namun juga untuk mendorong meningkatnya fungsi kapital sosial di masyarakat, di tengah dorongan melemahnya sikap egaliter dan jalinan sosial masyarakat modern.

Karena itu, kegiatan revitalisasi pasar tidak hanya pada perbaikan infrastruktur bangunan pasar tradisional, secara total, maupun sebagian.

Beragam aspek juga diperlukan dalam penataan sistem pasar, baik dalam pembenahan manajemen pedagang, manajemen stok, manajemen keuangan, termasuk juga tata letak.

Demikian pula pada aspek keamanan, kenyamanan pengunjung, dan pedagang.

Penataan pasar diperlukan untuk menjadikan pasar yang lebih bersih, nyaman, dan berkonsep modern.

Melalui penataan tersebut, diharapkan adanya perubahan paradigma masyarakat tentang pasar rakyat yang terkesan kumuh, agar pengunjung merasa lebih nyaman ketika berbelanja, tanpa mengurangi kearifan lokal pasar tradisional.

Pada akhirnya, indikator dari keberhasilan revitalisasi adalah meningkatnya daya tarik konsumen ke pasar tradisional dan sekaligus kemampuan bersaing dengan pasar modern.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER