BANDARLAMPUNG, SERUJI.CO.ID – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi merespons positif usulan dan upaya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi untuk mengalihkan angkutan barang keluar dari Kota Bandarlampung dan mengintensifkan penggunaan transportasi komuter dalam kota dan antarkota terdekat, seperti Kotabumi (Lampung Utara), Baturaja, dan Palembang (Sumatera Selatan).
“Ketika angkutan sudah dikeluarkan, maka rel yang ada akan kita intensifkan untuk penggunaan transpotasi komuter dalam kota dan antarkota terdekat seperti Kotabumi, Baturaja, dan Palembang,” ujar Menhub, saat meninjau Stasiun Kereta Api Tanjungkarang, di Bandarlampung, Ahad (30/6).
Menhub menjelaskan untuk mewujudkan itu, pihaknya akan mengatur jarak yang dekat frekuensinya.
“Saat ini sehari hanya enam kali. Maka ke depannya bisa saja seperti Jakarta bisa mencapai 20 kali,” ujarnya lagi.
Menhub Budi Karya Sumadi meminta PT Kereta Api dan Gubernur Arinal agar aset yang dimiliki kereta api berupa rel dan jaringan dapat dirawat dari sekarang.
“Gubernur Arinal dan PT Kereta Api harus merawat rel dan jaringannya dari sekarang, sehingga kita bisa merencanakannya jauh sebelum kepadatan itu datang. Kalau di kota lain harus membuat LAP, maka Lampung sudah mempunyai potensi tersebut,” ujar Menhub.
Menhub meyakini apabila ini dilakukan dengan baik, maka ke depan angkutan kereta api akan bertambah dan mampu memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat.
Terkait jalur KA bandara, Menhub menjelaskan bahwa pihaknya sekarang sudah mencetuskan idenya, dan meminta PT KAI bersama pemda dapat menyelesaikan rawat tempat.
“Untuk sementara akan memakai satu jalur, dan saya minta dibebaskan di depan bandara, karena di situ memang ada stasiun dan jaringannya. Kalau itu jadi, maka dari Tanjungkarang ke bandara hanya memakan waktu 19 menit,” ujarnya lagi.
Menhub menjelaskan bahwa kereta api adalah angkutan masa lalu, sekarang, dan masa depan. Artinya kereta adalah angkutan yang bisa digunakan secara masif.
“Kereta api akan kita jadikan angkutan masa depan, baik itu untuk perkotaan maupun antarkota. Untuk itu, kita mempunyai program ‘integrated’, yaitu mengalihkan angkutan barang keluar Bandarlampung, sehingga tidak ada lagi crossing angkutan batu bara di tengah perkotaan,” kata Menhub pula.