PADANG, SERUJI.CO.ID –Â Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menilai pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK, mampu mencegah potensi kecurangan seperti perilaku mencontek, beredarnya kunci jawaban hingga pelaksanaa yang lebih efektif.
“Pelaksanaan UNBK sangat aman, tidak ada lagi ditemukan temuan mencontek dan efisien karena aparat keamanan tidak perlu lagi harus mengawal soal dari percetakan hingga ke sekolah,” kata dia di Padang, Selasa (10/4), usai meninjau pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 10 Padang.
Ia menyampaikan ke depan Pemprov Sumbar akan mengupayakan seluruh sekolah dapat mengikuti UNBK.
“Saat ini di Sumbar memang belum bisa 100 persen, untuk itu kita sedang menyiapkan langkah-langkah mewujudkannya,” ujar dia.
Menurutnya kendala bukan pada komputer melainkan sinyal internet dan akses listrik yang belum tersedia.
“Kalau komputer kita mampu mengadakan, untuk listrik harus bekerja sama dengan PLN atau menyediakan genset dan internet harus berkomunikasi dengan Telkom,” katanya.
Ia menargetkan pada tahun ini seluruh SMA bisa mengikuti UNBK paling kurang 90 persen.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Burhasman menyampaikan sebanyak 40.232 siswa SMA dan Madrasah Aliyah dari 262 sekolah mengikuti ujian nasional berbasis komputer.
“Namun masih ada tujuh kabupaten dan kota yang harus menjalankan Ujian Nasional Berbasis Pensil (UNBP) dengan jumlah peserta mencapai 6.542 orang yang tersebar di 54 sekolah, kendala utama yang membuat belum meratanya pelaksanaan UNBK adalah akses internet belum ada,” kata dia.
Ia menyebutkan beberapa daerah yang masih menjalankan UNBP adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Tanah Datar, Solok Selatan, Sijunjung, Dharmasraya, dan Pasaman Barat.