LUBUKBASUNG, SERUJI.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, memberikan vaksin secara massal kepada sapi dan kerbau milik warga untuk mencegah Septicaemia Epizootica atau penyakit ngorok menjangkiti daerah itu.
Sekretaris Dinas Pertanian Agam, Arief Restu, di Lubukbasung, Jumat (23/3), mengatakan vaksinasi dilakukan bagi 50 ekor sapi dan kerbau milik warga yang tinggal di daerah perbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman seperti Garagahan, Tiku Selatan, Tiku Utara dan lainnya.
Pemberian vaksin sebagai upaya Dinas Pertanian agar sapi dan kerbau warga setempat tidak tertular penyakit mematikan itu, karena penyebaran bakteri Septicaemia Epizootica ini melalui air mengalir dan berisiko terhadap ternak warga yang berada di perbatasan dengan Padang Pariaman.
Penyakit ternak itu pernah merebak di Padang Pariaman pada akhir 2017.
Pemberian vaksin dilakukan oleh petugas kesehatan hewan secara gratis kepada sapi dan kerbau warga semenjak Januari sampai Maret 2018, katanya didampingi Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Agam, Welia Roza.
“Ini upaya kita dalam memutus penyebaran penyakit itu dan apabila vaksin tersebut tidak diberikan, maka ternak warga akan mati,” katanya.
Selain vaksinasi, Dinas Pertanian juga memberikan sosialisasi kepada pemilik ternak agar tidak memberi air minum di sungai yang ada di daerah perbatasan dengan Padang Pariaman.
Saat ini, tambahnya, belum ada temuan penyakit ngorok di daerah itu dan berharap tidak ada ditemukan penyakit itu.
Sementara itu, Anggota DPRD Agam, Jondra Marjaya memberikan apresiasi kepada dinas terkait yang telah melakukan vaksinasi dalam mengantisipasi bakteri penyebab penyakit ngorok.
Dengan cara itu, maka tidak sapi dan kerbau milik warga yang menderita penyakit ngorok itu.
“Saya mendukung pemberian vaksinasi dalam menyelamatkan aset masyarakat,” katanya.