SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Merasa aspirasinya tak digubris anggota DPRD Surabaya, ratusan mahasiswa yang tergabung Jaringan Mahasiswa Pejuang (JMP) Surabaya ricuh dengan kepolisian di jalan Yos Sudarso.
Kericuhan berawal saat mahasiswa menutup jalan Yos Sudarso yang berada di depan Gedung DPRD Surabaya. Hal itu dilakukan karena Mahasiswa merasa tidak digubris anggota dewan.
Polisi yang mengamankan aksi terus mencoba mengingatkan untuk tidak menutup jalan, namun tidak diindahkan, akhirnya pihak kepolisian melakukan tindakan.
“Tadi hanya kita amankan saja, ada beberapa mahasiswa diamankan pihak berwajib, sebagai peringatan saja. Karena apa yang mereka lakukan merugikan pengendara dan berbahaya jika mereka tertabrak,” ungkap Kabag Operasi Polrestabes Surabaya, AKBP Bambang kepada SERUJI saat dikonfirmasi, Senin (26/2).
Bambang menjelaskan bahwa polisi sudah mengingatkan agar peserta aksi tidak menutup jalan raya, karena merugikan berbagai pihak dan diminta untuk demo di sisi jalan saja.
Bambang juga membantah aparat di lapangan melakukan tindakan berlebihan seperti mencekik dan merobek baju mahasiswa saat terjadi kericuhan.
“Tadi bukan ricuh mas, dan tidak mencekik, hanya saja mengamankan, karena kami rasa tidak baik jika berdemo hingga menutup jalan. Kan sudah ada peraturan, jika mengganggu akan diamankan, yang kami bawa hanya bentuk pengamanan,” pungkasnya. (Devan/Hrn)