MENU

Legislator: Generasi Muda Lebih Suka Baca Status Daripada Buku

SEMARANG, SERUJI.CO.ID – Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Mujib Rohmat prihatin dengan generasi muda yang lebih senang membaca status di media sosial ketimbang membaca buku.

“Anak muda sekarang sering membaca, iya. Tetapi, baca status, bukan buku. Suka menulis, iya, menulis status,” katanya, saat membuka Lomba Baca Sajak Piala Bambang Sadono di Semarang, Ahad (25/2).

Lomba Baca Sajak Piala Bambang Sadono di Semarang itu merupakan putaran perdana yang akan dilaksanakan bergiliran di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah selama satu tahun penuh sebelum final.

Politikus Partai Golkar itu mengingatkan tingkat literasi bangsa Indonesia sekarang ini termasuk yang rendah, sebab dari 61 negara ternyata Indonesia menempati peringkat ke-60.

“Budaya baca semakin hari semakin menurun. Memang sangat memprihatinkan. Makanya, dengan adanya lomba ini diharapkan bisa menarik minat generasi muda untuk membaca,” katanya.

Ia membandingkan dengan generasi muda zaman dahulu, khususnya mahasiswa yang ketika itu memiliki majalah yang menjadi bacaan elit kalangan mahasiswa, yakni Majalah Prisma.

“Mahasiswa saat itu kalau belum baca Majalah Prisma kayak kurang bergengsi. Kemudian, kalau untuk sastra ada Majalah Horison. Mahasiswa dan aktivis nentengnya Prisma dan Horison,” katanya.

Akan tetapi, kata dia, generasi muda zaman sekarang ini sudah semakin jarang membaca buku, apalagi menceritakan buku-buku yang baru saja dibacanya atau karya sastra yang baru ditulisnya.

“Indonesia sarat dengan kebudayaan yang luar biasa, demikian pula sumber daya alamnya (SDA). Tetapi, tanpa diimbangi peningkatan sumber daya manusia (SDM) akan terus menyusut,” katanya.

Artinya, kata dia, SDM harus mendapatkan perhatian besar untuk terus ditingkatkan kemampuannya, termasuk literasinya karena buku adalah jendela dunia di tengah kompetisi yang kian ketat.

“Pelaksanaan lomba ini membuktikan antusias peserta cukup bagus. Bisa jadi ‘trigger’ untuk meningkatkan literasi. Mungkin, anak muda tidak senang membaca karena tidak ada even seperti ini,” katanya.

Dari legislatif, kata Mujib, terus berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM dengan membentuk berbagai regulasi, seperti Undang-Undang tentang Perpustakaan, UU Perbukuan, dan UU Pemajuan Kebudayaan.

“Ada lagi, UU yang sudah kami buat tentang ekonomi kreatif. Ini semuanya dalam rangka upaya memperkuat SDM. Bagaimana agar kemampuan membaca sebagai hobi semakin meningkat,” katanya.

Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jateng Bambang Sadono selaku penyelenggara lomba mengakui semangat membaca anak-anak muda sekarang ini semakin pudar.

“Seiring perkembangan teknologi, anak-anak muda lebih senang membaca medsos ketimbang membaca buku. Padahal, tugas kita harus banyak membaca yang manfaatnya banyak sekali,” katanya.

Dengan banyak membaca, kata sosok kelahiran Blora, 30 Januari 1957 itu, bisa menambah pengetahuan, memperluas wawasan, dan meningkatkan kemampuan analisa untuk strategi mencapai cita-cita. (Ant/SU02)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER