CIREBON, SERUJI.CO.ID – Pemerintah membuka lahan produksi garam baru di wilayah timur Indonesia agar bisa swasembada garam pada 2021, kata Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono.
“Sejumlah wilayah sudah dibuat perluasan lahan baru produksi garam seperti di NTT, Kupang, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Ende, Malaka dan wilayah lainnya,” kata Agung di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (20/3).
Agung mengatakan pembukaan lahan produksi garam baru itu adalah upaya Pemerintah supaya Indonesia bisa swasembada garam pada tahun 2021.
Saat ini, ada sekitar 10 ribu hekatare lahan baru yang dibuka di wilayah timur Indonesia, karena iklim di wilayah tersebut sangat mendukung untuk menjadi wilayah produksi garam.
“Sedangkan wilayah selain di wilayah Timur Indonesia, masih sering diguyur hujan, kalau sering hujan, kualitasnya kurang baik,” ujarnya.
Dengan adanya pembukaan lahan produksi baru, ujar Agung, Pemerintah menargetkan lahan tersebut bisa menghasilkan 100 ribu hingga 120 ribu ton garam perhektar pertahun.
Agung menambahkan Pemerintah juga menargetkan tambahan lahan produksi garam baru hingga mencapai 40 ribu hektar.
“Selain swasembada garam, pemerintah juga menargetkan bisa melakukan ekspor garam pada tahun 2021,” katanya.
Selain ditargetkan bisa ikut mendukung kebutuhan garam nasional, hasil garam yang diproduksi di wilayah timur Indonesia juga ditargetkan kualitasnya sesuai dengan standar kebutuhan industri.
Untuk bisa merealisasikan hal ini, pemerintah bukan hanya menggandeng perusahaan BUMN saja, melainkan sejumlah perusahaan swasta juga terlibat. (Ant/SU02)