BANDUNG, SERUJI.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan, kondisi drainase yang buruk menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir melanda Pondok Pesantren Persatuan Islam (Persis) 99 Rancabango dan pemukiman penduduk di Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Sabtu (7/4) malam.
“Drainase tidak mampu menampung air, karena pendangkalan, sampah, sempit,” kata Kepala BPBD Garut, Dadi Djakaria di Garut, Ahad (8/4).
Ia menuturkan, hujan deras mengguyur wilayah perkotaan Garut sejak Sabtu (7/4) sore hingga malam menyebabkan banjir di beberapa titik Kecamatan Tarogong Kaler.
Ia menyebutkan, daerah yang terdampak banjir yakni di Desa Rancabango menggenangi lingkungan Pesantren Persis terdiri dari rumah, kelas, asrama santri, kantor dan pos kesehatan pesantren.
“Di Desa Cimanganten dua perkampungan, Kampung Loji dan Nager Tengah, rincian terdampak menyusul,” katanya.
Ia menyampaikan, tim BPBD, sukarelawan, aparatur pemerintah kecamatan dan desa setempat serta jajaran petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) berupaya menanggulangi daerah terdampak banjir.
Petugas Damkar, kata Dadi, melakukan penyedotan genangan air di lingkungan pesantren serta membersihkan ruangan yang kotor akibat banjir.
“Ada aksi bersih-bersih lokasi Pesantren Persis Rancabango,” katanya.
Banjir melanda lingkungan Pesantren Persis Rancagango tersebut merupakan yang kesekian kalinya.
Bahkan banjir sebelumnya menyebabkan bangunan tembok yang berada sekitar aliran Sungai Ciojar jebol sehingga air masuk ke lingkungan pesantren. (Ant/SU02)