JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menginisiasi pembangunan Sekolah Perempuan Waropen, Papua, sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan pemberdayaan perempuan.
KPPPA meluncurkan Program Sekolah Perempuan yang merupakan pendidikan oleh dan untuk masyarakat dengan fasilitator yang sudah lebih dulu memiliki keahlian.
“Saya berharap Sekolah Perempuan juga dapat membantu kaum perempuan untuk mengenali potensi dan peran mereka dalam keluarga dan daerahnya,” kata Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, Jakarta, Rabu (13/12).
Sekolah perempuan di Waropen merupakan proyek percontohan Sekolah Perempuan pertama yang diinisiasi oleh Kementerian PPPA.
Konsep dari Sekolah Perempuan di Waropen adalah sekolah non formal dengan pengembangan tempat-tempat pelatihan sesuai kebutuhan masyarakat dan potensi alam.
Yohana mengatakan dukungan dari para pemuka adat dan tokoh masyarakat sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan pengembangan Sekolah Perempuan sebagai bagian dari pembangunan di Waropen.
“Kegiatan rintisan ini selanjutnya akan berada di dalam program pembangunan Pemda Kabupaten Waropen beserta masyarakat,” kata Yohana.
Wakil Bupati Waropen Hengky Wonatorey mengatakan bahwa peluncuran Sekolah Perempuan di Waropen merupakan hal penting bagi perempuan di Waropen untuk membuktikan bahwa mereka bisa berperan bagi keluarganya.
Hengky berharap selain dapat mengembangkan keterampilan perempuan, Sekolah Perempuan juga dapat menambah wawasan kaum perempuan tentang politik. (Ant/SU03)