MENU

Polda Maluku Utara Intensifkan Razia Miras Selama Ramadhan

TERNATE, SERUJI.CO.ID – Jajaran Kepolisian di Maluku Utara (Malut) mengintensifkan razia peredaran minuman keras (miras) untuk mengantisipasi adanya gangguan kamtibmas di daerah ini selama umat muslim menjalankan ibadah Ramadhan.

Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar di Ternate, Jumat (18/5), mengatakan pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya di polres kabupaten/kota untuk intensif menggelar razia guna mengntisipasi adanya peredaran miras selama Ramadhan.

Sedangkan, khusus Kota Ternate seringkali terjadinya tawuran antar-kelurahan, tetapi selama Ramadhan aparat kepolisian difokuskan melakukan patroli secara intensif di berbagai titik, guna menghindari adanya gesekan yang akhirnya bisa terjadi tawuran dan tentunya bisa mengganggu kenyamanan umat Muslim dalam menjalankan ibadah Ramadan.

Untuk mencegah peredaran minuman keras di wilayah Malut, selain melakukan razia ke tempat-tempat yang disinyalir menjadi lokasi penjualan miras, juga meningkatkan pengawasan pada semua pintu masuk di Malut, terutama pelabuhan karena miras umumnya dipasok dari Sulawesi Utara melalui kapal laut.

Bahkan, sehari sebelum Ramadhan, Polres Ternate sejak April hingga Mei berhasil memusnahkan 2 ton miras berbagai jenis yang dipasok dari Pulau Halmahera maupun Sulawesi Utara terdiri dari 40 kaleng bir, 1976 liter miras jenis cap tikus dengan tiga orang tersangka.

“Salah satu penyebab utama terjadinya gangguan kamtibmas seperti tawuran antar-kampung dan tingkat penganiayaan karena mabuk-mabukkan setelan mengkonsumsi minuman keras, oleh karena itu, polisi berusaha agar pada Ramadan ini tidak ada lagi peredaran barang haram itu,” ujarnya.

Hendri Badar mengatakan, upaya lainnya yang dilakukan jajaran kepolisian untuk menciptakan situasi yang kondusif pada Ramadhan adalah menempatkan personel di pusat-pusat perbelanjaan modern dan pasar tradisional, pelabuhan dan bandara serta masjid, terutama saat pelaksanaan salat tarawih.

Petugas Bhamkamtibmas yang ditempatkan pada setiap desa dan kelurahan terus melakukan koordinasi dengan aparat pemerintahan dan tokoh masyarakat, tokoh agama dan kalangan pemuda setempat, sehingga ada masalah yang bisa memicu terjadinya gangguan kamtibmas bisa segera selesaikan. (Ant/SU02)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER