KENDARI, SERUJI.CO.ID – Prediksi sejumlah pengamat pasar wisata yang menyebutkan selama 2018 Wakatobi akan berkelimpahan pelancong hingga 1 juta orang, ternyata tidak terwujud. Buktinya hingga akhir 2018, wisatawan yang datang ke Wakatobi hanya 27 ribu, sedangkan tahun sebelumnya 22 ribu, artinya tahun ini naik tipis 5.000 orang.
Bupati Wakatobi Arhawi ketika dikonfirmasi SERUJI melalui telepon memaklumi jika kenaikan angka wisatawan ke daerahnya hanya sekitar 5000 orang dibandingkan tahun lalu.
Pasalnya, kata Bupati, sekalipun pemerintah pusat sudah menetapkan Wakatobi menjadi salah satu dari 10 destinasi unggulan -termasuk Bromo, Borobudur, Morotai, dan Tanjung Lesung, Banten yang kini dihantan tsunami- tetapi daerah ini masih banyak keterbatasannya terutama terbatasnya anggaran, sehingga promosi Wakatobi pun minim.
“Hotel dan homestay juga masih terbatas, begitu pula restoran dan tempat-tempat pertunjukan. Tapi kami yakin semua kebutuhan di sektor wisata itu akan bermunculan, apalagi pemerintah pusat sudah menyatakan dukungannya,” ujar Arhawi, Ahad (30/12).
Baca juga:Â Tempat Wisata Lokal Yang Asik Untuk Libur Akhir Tahun
Sementara itu, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Pusat, H Didien Junaidi, menilai jumlah 27 ribu wisatawan yang datang ke Wakatobi selama 2018 itu sudah cukup menggembirakan. Hal ini, kata Didien, karena kebanyakan wisatawan yang datang adalah wisatawan asing dari berbagai negara.
“Rata rata mereka membelanjakan uangnya 100 sampai 500 dolar per hari per orang,” kata Didien.
Menurutnya, hotel-hotel berbintang, restoran siap saji, toko suvenir dan tempat tempat pertunjukan seni budaya, kata Didien, harus diprioritaskan kehadiranya, mengingat Wakatobi juga diincar banyak wisatawan nusantara.
“GIPI sendiri ikut memasarkan potensi wisata Wakatobi,” ujarnya.
Baca juga:Â Kembangkan Potensi Wisata Daerah, Sultra Akan Gandeng Investor
Menurutnya, potensi wisata Wakatobi hingga sejauh ini didominasi oleh pesona keindahan alam bawah laut.
Selain menjadi pusat segitiga karang dunia, kata Didien, Wakatobi juga memiliki 75 ribu spesies ikan langka dan 75 ribu bentuk karang yang unik. Potensi itu menyebabkan Wakatobi lebih banyak dikunjungi ilmuwan dan pakar biologi dari berbagai negara.
“Para ilmuwan itu pun lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menyelam di perairan Wakatobi,” pungkasnya. (AH/SU05)