Syaifullah juga menyebutkan bahwa seluruh kegiatan CCM yang menyediakan bonus uang tunai untuk para pemenang bernilai total Rp456 juta ini sama sekali tidak menggunakan dana APBD tetapi bersumber dari para sponsor.
“CCM di Palu ini unik, belum pernah ada lomba marathon seperti ini di tempat lain di dunia,” ujar Syaifullah, pencinta marathon yang telah mengikuti puluhan lomba marathon skala nasional dan internasional di berbagai negara itu.
Hal-hal yang membuat unik acara ini adalah menyediakan 13 spot adat dan budaya di sepanjang rute lomba, ada cheering spot yang melibatkan 2.000 siswa di sepanjang lintasan untuk memberikan semangat kepada para peserta.
Tersedia juga 30 spot kuliner gratis untuk peserta dan penonton. Para finisher akan memperoleh medali yang berbeda-beda sesuai kelas yang diikuti. Medali ini didesain secara khusus dan mengandung unsur budaya dan adat di Sulteng sehingga bentuknya sangat menarik.
“CCM juga merupakan lomba marahon yang trackingnya melintasi gunung, lembah, sungai dan pantai laut, dan berakhir di lokasi yang menyediakan pesta adat dan budaya serta kuliner tradisional yang menghibur pada peserta dan pengunjung,” ujar Syaifullah lagi. (Ant/SU03)