KUTAI KARTANEGARA, SERUJI.CO.ID – Longsor di Sanga Sanga yang terjadi Kamis (29/11) pukul 14.00 WITA mengakibatkan ruas jalan poros Sangasanga-Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur terputus. Diduga longsor ini disebabkan aktivitas pertambangan batu bara yang berada di sekitar lokasi longsor.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, longsor tersebut bukan likuifaksi. Tidak korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Longsor menyebabkan jalan akses Sanga Sanga-Muara Jawa putus, 5 rumah terdampak, 10 kepala keluarga (KK) terancam longsor. Kejadian tiba-tiba di kawasan tambang,” kata Sutopo dalam laman Twitternya @Sutopo_PN
Ini kejadian longsor di Kel.Kampung Jawa Kec.Sanga Sanga Kab Kukar Kalimantan Timur pada 29/11/2018, 14 WITA. Bukan likuifaksi. Tidak korban jiwa. Dampak: jalan akses Sanga Sanga-Muara Jawa putus, 5 rumah terdampak, 10 KK terancam longsor. Kejadian tiba-tiba di kawasan tambang. pic.twitter.com/ekzs8amnfN
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) November 29, 2018
Terkait kejadian longsor yang diduga akibat aktivitas tambang batu bara ini, Jumat (30/11) sekitar pukul 20.12, akun Twitter resmi Jatam Nasional @jatamnas juga menyampaikan pernyataannya di Twitter.
Tambang batubara di Kaltim sungguh serakah. Di Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, rumah2 warga amblas. Sebabnya, pengerukan batubara oleh PT Adimitra Baratama Nusantara, anak perusahaan Toba Bara Group milik Luhut Binsar Panjaitan yg sangat berdekatan dg pemukiman dan jalan raya. pic.twitter.com/C2rksR6jsL
— JATAM (@jatamnas) November 30, 2018
Longsoran terjadi dengan perlahan, hingga akhirnya memutus jalanan. Tanah bergerak sekitar 25 menit, bahkan diketahui saat ini tanah terus bergerak.
Selain membuat jalur transportasi darat terputus, tanah longsor juga membuat lima unit rumah warga yang berada di pinggir jalan amblas hingga terkubur. (SU05)