MENU

Kementerian PUPR Revitalisasi Danau Tempe

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merevitalisasi Danau Tempe yang terletak di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Wajo, Soppeng dan Sidrap dengan luas 13.000 hektare.

“Danau ini merupakan salah satu dari 15 danau kritis di Indonesia yang akan dilakukan revitalisasi. Sebelumnya kondisi Danau Tempe mengalami pendangkalan akibat masifnya pertumbuhan eceng gondok, sedimentasi dan okupasi lahan,” demikian Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyar (PUPR) yang diterima di Jakarta, Kamis (8/3).

Tumbuhnya eceng gondok merupakan tipikal dari danau pada daerah tropis dengan kandungan nutrient terutama nitrogen, fosfat dan potasium yang tinggi di dalam sedimennya.

Jumlah dan pertumbuhan eceng gondok yang cepat, menyebabkan fungsi utama danau terganggu dan menjadi dangkal.

Sejak 2016 Kementerian PUPR tengah melakukan revitalisasi 15 danau prioritas untuk mengembalikan fungsi alami danau sebagai tampungan air, termasuk penataan di kawasan daerah aliran sungai.

Kementerian melakukan pengerukan sedimen dan pembersihan eceng gondok, seperti halnya dilakukan di Danau Rawapening, Danau Limboto dan Danau Toba.

Kegiatan revitalisasi Danau Tempe berupa pengerukan sedimen danau yang mencapai 8,58 juta meter kubik, pemancangan cerucuk bambu, pengendalian gulma air dengan pembersihan rutin eceng gondok serta pemasangan geokomposite dan geosintetis.

Revitalisasi akan menambah kapasitas volume tampungan sebesar 7,23 juta meter kubik, dari kapasitas volume tampungan saat ini sebesar 207,66 juta meter kubik. Dengan bertambahnya volume tampungan akan dapat memenuhi kebutuhan air baku masyarakat di sekitar Danau Tempe, dari sekitar 23 ribu jiwa menjadi 30 ribu jiwa.

Revitalisasi juga dapat meningkatkan indeks pertanaman dari 106 persen (padi-palawija) menjadi 260 persen (padi-padi-palawija). Selama ini lahan pertanian seluas 5.000 hektare disekitar danau disuplai melalui irigasi pompa.

Luas lahan perikanan juga meningkat dari 22.400 hektare menjadi 23.061 hektare berupa budidaya ikan nila.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER