MANADO, SERUJI.CO.ID – Penurunan harga komoditas jagung dan kacang tanah mempengaruhi kesejahteraan petani pangan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada bulan Februari 2018.
“Penurunan tersebut tercermin pada Nilai Tukar Petani tanaman pangan atau NTPP pada bulan Februari yang turun 2,51 persen dibandingkan bulan sebelumnya; dari 93,50 bulan Januari menjadi 91,15 bulan Februari,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Moh Edy Mahmud, di Manado, Ahad (4/3).
Dia menjelaskan, penurunan harga jagung dan kacang tanah serta diikuti kenaikan harga-harga bahan konsumsi rumah tangga memperparah NTPP subsektor ini.
Begitu pula dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) di subsektor ini, juga mengalami penurunan 1,34 persen, dari 100,91 pada bulan Januari menjadi 99,56 di bulan Februari.
Pada bulan Februari NTUP sudah menunjukkan angka di bawah 100, menunjukkan daya beli petani tanaman pangan turun dibandingkan bulan sebelumnya.
Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulut pada bulan Februari 2018 turun 1,34 persen; dari nilai 95,21 pada bulan Januari 2017 naik menjadi 93,93 bulan Februari.
Penurunan NTP lebih disebabkan oleh kenaikan harga pada bahan konsumsi rumah tangga.
NTP selama tahun kalender 2018 mengalami penurunan 1,30 persen, tetapi secara YoY (tahun ke tahun) masih mengalami kenaikan 1,57 persen.
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat daya beli petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani, baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani. (Ant/SU02)