JAKARTA, SERUJI,CO.ID –Â Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta tertutup untuk becak dari luar daerah yang akan beroperasi di daerah ini.
“Satpol PP memantau dan mereka sempat mendapatkan ada beberapa becak yang kemudian belum sempat turun truknya sudah disuruh kembali,” kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/1).
Becak yang dapat beroperasi adalah becak yang sudah ada, tidak termasuk yang mau datang, karena pengemudi becak lama tidak menerima pendatang, katanya.
“Bahwa yang baru datang tidak termasuk becak-becak yang ada sekarang, yang ada nggak mau ada kedatangan becak baru, jadi mereka pun melaporkan kalau ada becak baru yang datang,” kata Anies.
Menurutnya, masalah becak ramai karena terlanjur diramaikan di media, sementara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum melakukan penataan.
“Sebenarnya nggak usah bingung nanti ini ditata satu-satu setelah ditata baru. Sebenarnya belum ada yang berubah kok di lapangan yang ramai itu pembiaran kalau di lapangan belum ada yang berubah,” kata Anies.
Saat ini ada sembilan kelurahan yang masih terdapat becak beroperasi di lingkungan sekitarnya.
“Terus yang kedua, kenyataannya, mereka beroperasi di lingkungan perkampungan. Itu kenyataan. Yang mau kita atur adalah mereka yang beroperasi di lingkungan,” kata Anies.
Sebelumnya, Gubernur mengatakan penggunaan becak di Jakarta saat ini masih sering dimanfaatkan oleh sebagian warga di beberapa wilayah. Keberadaan becak masih dibutuhkan di tengah kemajuan transportasi sekarang.
Anies meminta masyarakat tak berspekulatif negatif terkait rencana tersebut sebab rencana itu hanya semata-mata untuk menyejahterakan warga Jakarta yang masih mencari uang dengan becaknya.
“Umumnya di kampung-kampung itu yang kami pantau dan mereka yang ‘kulakan’ itu yang belanja, kemudian anak-anak yang sekolahnya dekat, banyak dititipkan, kemudian adalah ibu-ibu yang belanjaannya banyak, karena rata-rata itu. Tapi kalau bepergiannya jauh, dua kilometer, tiga kilometer ya pada nggak pakai,” katanya. (Ant/SU05)