MENU

Kemenkes Ungkap Tiga Penyebab Stunting dan Gizi Buruk

PADANG, SERUJI.CO.ID – Kementerian Kesehatan RI memaparkan tiga aspek yang menjadi penyebab gizi buruk dan “stunting” yaitu rendahnya akses terhadap makanan, pola asuh dan pelayanan kesehatan.

Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes RI, Doddy Izwardy dalam “Temu Blogger Kesehatan” di Padang, Kamis (22/3), mengatakan permasalahan gizi buruk dan “stunting” merupakan permasalahan yang harus menjadi perhatian semua pihak.

“Stunting” adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Ia menjelaskan rendahnya akses terhadap makanan adalah dari segi jumlah dan kualitas gizi, makanan yang diberikan seringkali tidak sesuai dan tidak memenuhi kebutuhan gizi anak.

“Sedangkan pola asuh yang kurang baik terutama kepada perilaku dan praktik pemberian makanan kepada bayi, seperti menyerahkan pengasuhan bayi kepada orang yang tidak tepat,” ujarnya.

Sementara faktor rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih.

Oleh karena itu, katanya dalam upaya mencegah gizi buruk dan stunting perlu keterlibatan dan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat.

Peran pemerintah dan masyarakat dalam mencegah gizi buruk dan stunting, ujarnya dapat diwujudkan melalui kemandrian keluarga.

Dalam hal ini pemerintah dalam melakukan pencegahan gizi buruk dan melakukan berbagai hal diantaranya adalah dengan menyediakan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bergizi.

“Menyediakan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan yang berkualitas,” ujarnya.

Serta, tambahnya menyediakan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi untuk masyarakat dan memfasilitasi operasional posyandu.

Sementara, keluarga dalam masyarakat dapat melakukan berbagai hal dengan cara diantaranya berperan aktif dalam pelaksanaan posyandu dan mengajak ibu hamil untuk datang ke posyandu.

“Serta, mengingatkan ibu hamil untuk meminum tablet tambah darah secara teratur,” katanya.

Dan yang paling utama adalah melaksanakan pola hidup bersih dan sehat di lingkungannya. (Ant/SU02)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER