MATARAM – Jelang Pilgub NTB 2018, Partai Keadilan Sejahtera Nusa Tenggara Barat (PKS NTB) rupanya tak mau kehilangan momentum. Rentang waktu yang ada, dimanfaatkan untuk menggodok bakal calon gubernur (Bacagub) yang akan diusung.
Dari empat nama kader yang diajukan, PKS mendiskualifikasi dua orang diantaranya. Mereka adalah TGH. Muharrar Mahfuzh dan Suryadi Jaya Purnama.
“Dua orang ini gugur. Setelah melalui mekanisme internal dan evaluasi, elektabilitas mereka kurang menjanjikan,” kata Johan Rosihan, Rabu, 11/01/2017, sebagaimana dilansir media Suara NTB.
Dengan demikian, tersisa dua orang lagi kader PKS yang dijagokan bertarung dalam ajang Pilgub 2018 mendatang. Mereka adalah Zulkieflimansyah dan Johan Rosihan.
Johan mengaku, partainya telah menyiapkan dua skenario. Pertama, PKS menyiapkan DR. Zul (sapaan akrab Zulkieflimansyah) sebagai bacagub. Kalau tidak memungkinkan, PKS akan memainkan skenario yang kedua, yaitu mengusung dirinya sebagai bacawagub.
“DPW itu siapkan satu calon gubernur dan satu calon wakil. Nah, saya tidak mau jadi Gubernur, saya wakil saja, saya realistis, tapi saya serius,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD NTB ini.
Di DPRD NTB sendiri, PKS memiliki enam kursi. Masih kurang tujuh kursi lagi untuk bisa mengusung calon sendiri. Sehingga, PKS wajib berkoalisi dengan partai lain jika ingin mengusung calon. Namun, jika melihat komposisi kursi di DPRD NTB, tidak ada satupun Parpol yang bisa mengusung calon sendiri. (Syamsul/NTB)