SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Pemilihan Gubernur Jatim 2018, menuai tanggapan dari kalangan muda. Seperti halnya Aryo Seno Bagaskoro, Alumni Kelas Politik Cerdas Berintegritas Jatim.
Menurut Seno, Pilkada di Jatim harus ada suatu hal yang berbeda, dari Pilkada di Daerah lain.
“Saat itu kita tahu dan menyaksikan, bagaimana kontestasi di Jakarta begitu ketat,” ungkap Seno, saat ditemui SERUJI, Jumat (5/1).
Lanjut Seno, yang perlu dikedepankan adalah bagaimana visi, misi, dan program bisa membawa kesejahteraan untuk masyarakat Jawa Timur.
“Perilaku teman-teman muda, baik generasi Y, Generasi Z, ataupun generasi milenial, generasi saya dan kawan-kawan, itu semua menunjukkan kecenderungan, bahwa mereka lebih tertarik dengan program dari pada identitas calon,” ujarnya.
Menurut Seno, siapa yang berpihak dengan anak muda atau teman-teman, maka itu yang dipilih.
“Jadi semua isu tentang politik identitas maupun SARA, tidak akan berlaku di Jawa Timur, dan saya harus bicara seperti ini, sebagai anak muda,” terangnya.
Sementara terkait mundur atau tetap majunya menjadi Cawagub Jatim Azwar Anas di Pilgub 2018, baginya tidak ada masalah, karena yang paling penting bagaimana nanti yang terpilih, mampu membawa visi, misi dan suatu impian atau program bisa lebih baik, dari pada sebelumnya.
“Seperti yang saya lihat, bahwa pak Azwar Anas pribadi yang berprestasi di Daerahnya (Banyuwangi), Kepala Daerah yang berprestasi, namun bila digantikan tidak masalah,” pungkasnya. (Devan/SU05)
Wow anak muda yang tidak peduli dengan moralitas. Padahal problem terbesar bangsa ini adalah moralitas, pejabat amoral yang tidak amanah, tidak pernah berpihak pada rakyat kecuali untuk pencitraan saja. Bodoh sekali manusia yang mau dipimpin pejabat bermoral bejat pengumbar zina.