JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Presiden Jokowi akan kembali mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk memulai sekaligus mendampingi rekonstruksi rumah-rumah milik warga yang rusak karena bencana gempa bumi.
“Nanti saya ke sana Insya Allah Sabtu atau Minggu mengecek mulainya rekonstruksi rumah-rumah,” kata Presiden Jokowi saat meninjau proyek pembangunan Dana Desa, di Desa Sendangtirto, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (29/8).
Presiden menegaskan, pemerintah menginginkan proses rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut berlangsung sesegera mungkin.
Khusus perbaikan infrastruktur terdampak gempa, Presiden Jokowi memberikan target selama enam bulan kepada jajarannya untuk dapat menyelesaikan perbaikan dan pembangunan.
“Kita inginnya semua secepat-cepatnya. Saya berikan target seperti infrastruktur itu enam bulan bisa diselesaikan. Kemudian pembagian bantuan ke masyarakat secepat-cepatnya terus diberikan sehingga selain memberikan dampak ekonomi menjadi hidup kembali, masyarakat juga semangat membangun kembali rumahnya,” kata Presiden.
Presiden menggarisbawahi, pembangunan rumah bagi para korban terdampak gempa akan dilakukan dengan menggunakan teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) yang telah teruji tahan gempa. Untuk itu, pemerintah mengirimkan ratusan insinyur muda untuk mendampingi warga dalam membangun rumah-rumah yang lebih tahan gempa.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram, dan wilayah terdampak di Provinsi NTB.
Inpres yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 23 Agustus 2018 diterbitkan dalam rangka percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana gempa bumi di Lombok, NTB, dan untuk pemulihan kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sana.
Presiden Jokowi menginstruksikan kepada 19 menteri, sejumlah pimpinan lembaga dan kepala daerah, untuk melaksanakan percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi di NTB. (ARif R)
