Menyaksikan polisi sedang mengatur lalu lintas, mengamankan unjuk rasa atau mengungkap kasus kejahatan adalah hal yang lumrah. Demikian pula menyaksikan pertunjukan Reog, bukan sesuatu yang luar biasa di negara kita. Tapi bagaimana jika sebuah pertunjukan Reog dibawakan oleh para polisi Ibukota. Tentu bukan sesuatu yang biasa saja.
Sebuah grup kesenian bernama Singo Metropolitan Police turut memeriahkan perayaan ulang tahun BPK ke-71 di kawasan Monas, Ahad (14-01-2018). Bukan saja memenuhi pakem sebuah pertunjukan tradisional asal Ponorogo, namun kemampuan atraksi para warok, ganongan, pembarong maupun pasukan jatil telah berhasil membetot perhatian segenap penonton.
Aksi gahar para ganongan membawakan berbagai atraksi, mulai dari akrobat berjumpalitan, berdiri tegak bertumpu pada kedua tangan, berputar-putar menumpu kepala seperti menunjukkan penguasaan “ilmu kanuragan” yang mumpuni. Demikian pula “Dadak Merak” yang sanggup menyunggi tubuh Ketua BPK memantik decak kagum penonton. Rasa bangga memenuhi atmosfer lapangan pertunjukan di Monas siang itu.
Meskipun mengenakan aksesoris tradisional, topeng Prabu Kelono Sewandono ataupun sosok menyeramkan ganongan, beberapa bagian seragam Polri nampak masih mereka kenakan. Riasan wajah para warok yang serba merah-hitam, menunjukkan karakter yang gahar dan sangar. Beberapa episode tarian yang mengisahkan cerita dibawakan secara luwes, seperti tak menunjukkan mereka sebenarnya adalah aparat Kepolisian Ibukota negara.
Saat ini Singo Metropolitan Police dipimpin oleh seorang AKP bernama Joko Nugroho dari Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Sedangkan para pengurus dan personel pertunjukan berasal dari Direktorat Lantas, Reserse, Intel, Brimob, Tahti, SIM, Krimsus, Krimhum, serta jajaran Polres dari Utara, Pusat, dan Selatan Jakarta, Depok serta Bandara Soekarno-Hatta.
Pada Bulan November 2017, grup kesenian yang pengurus, pemain, termasuk pengrawitnya disahkan oleh Kapolda Metro Jaya ini berhasil menyabet Penghargaan dari Pimpinan Pusat Paguyuban Reog Ponorogo Jabodetabek sebagai Pelestari Reog Ponorogo pada Instansi Kepolisian Republik Indonesia.
Eksistensi grup Singo Metropolitan Police merupakan salah satu wujud upaya Polri untuk mendekatkan diri kepada masyarakat luas, khususnya melalui seni tradisi Reog Ponorogo. Upaya ini sekaligus untuk merawat budaya leluhur yang pernah “diklaim” oleh Negeri Jiran. Penampilannya pada event-event di Ibukota Jakarta turut memberikan nuansa bagi pelestarian seni tradisi serta memperkuat budaya bangsa sendiri.
Berikut adalah video penampilan Singo Metropolitan Police: