JAKARTA – Reuni Akbar 212 yang baru saja selesai dilaksanakan pada hari Sabtu (2/12) yang lalu memberikan semangat baru bagi umat Islam Indonesia. Diantara para ulama, kyai, ustadz, tokoh masyarakat yang hadir dan memberikan orasi pada acara Reuni Akbar 212 tersebut, ada sosok seorang kyai yang sudah cukup sepuh yaitu KH. Ahmad Cholil Ridwan, Lc menyampaikan orasinya.
Diawali dengan membacakan arti dari surat Ar-Ra’d ayat 11 : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”, Cholil menjelaskan jika diubah dalam bahasa lokal, maka bisa diartikan bahwa “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan umat Islam Indonesia sebelum umat Islam Indonesia yang mengubah keadaan diri mereka sendiri.”
Oleh karena itu, untuk mengubah nasib umat Islam Indonesia itu sendiri, Cholil mengajak umat Islam Indonesia untuk Hijrah. “Jika khutbah, dzikir dan taklim adalah untuk membentuk dan membangun pribadi muslim, maka untuk mengubah nasib adalah dengan Hijrah”, kata Cholil.
Cholil menjelaskan bahwa Hijrah yang dimaksud adalah pertama, Hijrah Ekonomi. Wajib bagi umat Islam untuk hijrah dari belanja di toko-toko atau perusahaan milik non muslim ke toko-toko milik muslim. “Oleh karena itu, saya mengajak diri saya dan keluarga serta santri-santri saya untuk berhenti belanja di toko-toko milik non muslim dan pindah berbelanja ke toko-toko milik muslim.
Kedua, Hijrah Pendidikan. Umat Islam wajib hijrah dari sekolah-sekolah non muslim atau sekuler ke sekolah-sekolah Islam, pesantren, madrasah dan lain-lainnya. Ketiga, Hijrah Politik. umat Islam wajib hijrah dari mendukung dan memilih partai-partai politik pendukung Perpu Ormas ke partai-partai penolak Perpu Ormas. “Parpol-parpol penolak Perpu Ormas yang hadir pada Reuni Akbar 212 hari ini yang hadir adalah saudara Fadli Zon dari Gerindra dan ada juga saudara Fahri Hamzah dari PKS”, ujar Cholil.